PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
segera dimulai. I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK,
Kementerian Koperasi dan UKM RI yang ditemui SWA Online beberapa waktu lalu
menjelaskan beberapa data mengenai tantangan dan peluang Usaha Kecil Menengah
(UKM) khususnya di Indonesia dalam menghadapi MEA 2015.
Menurutnya, total Gross Domestic
Product (GDP) ASEAN tercatat di ASEAN Secretary di tahun 2012 lalu
menembus angka US$ 2.327 miliar dengan pasar sebesar US$ 600 juta. Angka
ini akan terus bertambah apalagi ekonomi ASEAN memiliki daya tarik yang tinggi.
sebagian besar perdagangan barang intra-ASEAN menikmati tarif 0% (zero tarif).
Oleh karenanya ASEAN mampu bertahan ditengah krisis belahan dunia lainnya.
Hasil survei Japan ASEAN
Integration Fund (JAIF) pada 2012 lalu mencatat 73% para pelaku bisnis di
ASEAN yang menjadi responden berpandangan bahwa integrasi ASEAN akan memberikan
manfaat peningkatan Ekonomi, dan 64% kalangan publik meyakini bahwa integrasi
ASEAN akan meningkatkan kondisi secara keselurahan.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Apakah Indonesia sudah siap menghadapi MEA yang sudah di depan mata ini? I
Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian Koperasi dan
UKM RI menceritakan kondisi dan kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015 kepada
SWA Online di Smesco Jakarta beberapa waktu lalu.
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Indonesia pastinya siap
bersaing di MEA 2015 walau terjadi pelemahan ekonomi. Seperti yang kita
ketahui, ekonomi Amerika dan austerity measures di Uni Eropa telah
menciptakan kebijakan moneter yang loose, sehingga arus investasi dari
kedua kawasan tersebut cukup deras. Dari tiga pusat pertumbuhan dunia (Asia
Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara), yang menikmati pertumbuhan tertinggi
yaitu Asia Tenggara. Dari seluruh anggota ASEAN, pertumbuhan ekonomi tertinggi
dalam Indonesia yaitu sebesar 6,4% (Bank Dunia 2011) berada pada urutan ketiga
di Asia, setelah Cina dan India. MEA yang berlaku pada tahun 2015 bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemampuan sosial, dan pengembangan
budaya.
Peluang
MEA bagi koperasi :
1. Globalisasi
ekonomi terutama implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar bagi produk
UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah ASEAN berjumlah
24% pada tahun 2010 akan meningkat menjadi 65% pada tahun 2030 (menurut ADB).
2. Potensi
pengembangan industry nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base di kawasan dengan di
topang pasar domestic yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang
meingkat dan sumber daya alam yang besar.
3. Perdangan
intra – ASEAN cenderung meningkat.
4. Keunggulan
produk UKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan local, handmade) dan telah memenuhi standar
kualitas.
5. Dukungan
kebijakan pemerintah/ lintas terkait peningkatan daya saing produk.
6. Semakin
terbukianya peluang pasar internasional dan kerjasama ekonomi baik secara
bilateral, kawasan, maupun regional.
Adapun
tantangan yang harus di hadapi :
1. Standar
produk yang sesuai dengan ketentuan ASEAN atau internasional.
2. Desain
dan kualitas produk yang sesuai dengan selera pasar.
3. Kesinambungan
kegiatan produksi.
4. Belum
semua UKM melihat MEA 2015 sebagai peluang.
5. Fasilitas
Pembiayaan yang belum dimanfaatkan.
6. Kreativitas
dan inovasi guna peingkatan daya asing.
7. Sebagian
UKM masih bergantung pada lembaga keuangan informal.
8. Informasi
yang belum terpusat.
9. Aktifitas
promosi ekspor terbatas.
10. Keraguan
Bank untuk memberikan pinjaman jepada UKM
11. Mahalnya
biaya penyesuaian standard dan sertifikasi internasional.
Solusi
yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan berikut adalah :
1. Peningkatan
iklim usaha yang kondusif bagi UKM
2. Meningkatkan
akses sumber daya produksi
3. Pengembangan
jaringan pemasaran produk UKM
4. Meningkatkan
daya saing SDM UKM
5. Fasilitasi
peningkatan kapasitas
6. Fasilitasi
peningkatan produktivitas dan mutu UKM
7. Pengembangan
wirausaha (UKM) berpotensi untuk ekspor
8. Perluasan/perkembangan
sarana promosi ekspor UKM
9. Penataan
toko Koperasi
10. Penataan
PKL
KESIMPULAN
Masuknya MEA ke Indonesia sangat
berdampak bagi koperasi yang ada di Indonesia, pengaruh MEA juga dapat
memberikan peluang yang sangat baik untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga
memiliki tantangan yang cukup besar bila masyarakat Indonesia tidak
memperhatikan produk didalam/ buatan Indonesia sendiri. Pemerintah juga harus
turun untuk ikut berperan penting dalam mengahadapi MEA ini.