ENDLESS LOVE
Seorang
wanita setengah mabuk turun dari taksi. Dengan setelan kantoran dan tas tangan
yang terlihat cukup berat, berjalan dengan gontai. Aku mendekatinya secara
perlahan dari belakang. Tanpa ia sadari aku telah berada di belakangnya. Lehernya
yang kurus dan putih membuatku tidak bisa menahan nafsu. Teriakan keras
terdengar malam itu. Darah bercucuran di sepanjang jalan setapak, tetapi tidak
ditemukan mayat siapapun.
Aku
adalah seorang vampire yang setiap malamnya keluar untuk mencari mangsa seorang
perawan cantik. Kehidupan ini sudah kujalani lebih dari 500 tahun. Meskipun
pernah tertangkap basah oleh beberapa saksi mata, tetap tidak ada yang menyadari
keberadaanku didunia ini. Hidup seperti manusia normal, tinggal di sebuah
perumahan elit, dan membuka sebuah kedai kopi di pinggir jalan dekat kampus.
Sebut saja aku David James. Namaku kebarat-baratan karena orang tuaku berasal
dari Kanada.
“kau
dapat santapan lezat semalam?” tanya Aliane
“kurang
lebih begitu lah”
Alieane
Faye. Kakak perempuan yang tinggal bersamaku. Umur kami berbeda 89 tahun. Tapi,
meskipun ia lebih tua dariku, dia tetap terlihat masih sangat muda. Dengan mengonsumsi
darah bayi, ia bisa terlihat seperti adikku. Sebenarnya dia bukan kakak
kandungku, tetapi dia bernasib sama denganku. Aku diasuh olehnya sejak aku
masih kecil.
~*~*~**~*~*~*~**~*~
Malam
itu, malam berkabut, malam jumat yang sangat sepi. Aku duduk diatap rumah.
Memperhatikan seorang wanita. Wanita yang menarik bagiku. Aku bertekad untuk
meminum darahnya. Aku mendekatinya perlahan-lahan, tanpa kusadari dia hilang
dalam sekejap mata dan berdiri dibelakangku. Dengan taring tajamnya, ia
menghampiri leherku seperti ingin meminum darah. Aku langsung menarik lengannya
dan membekuknya.
“heeii,
aku juga vampire sepertimu, mana bisa kau minum darahku, aku saja tidak punya
darah”
“kukira
kau orang jahat, lepaskan tanganku!” bentaknya
“baiklah..
baiklah.. kulepaskan..”
Seperti
angin berlalu, wanita itupun menghilang entah kemana.
“sudahlah.”
Setelah
puas meminum darah, aku kembali ke rumah. Aku terus memikirkan kejadian tadi.
Rambut ikal kecokelatan, dress putih yang menari-nari terkena angin malam yang
sejuk, wajahnya yang tirus, mata bulat yang indah, semuanya teringat jelas
dipikiranku.
~*~*~*~**~*~*~*~**~
Pagi
yang cerah. Dimulai dari sinar matahari yang mengacaukan penglihatanku.
“sial,
aku lupa menutup jendela semalam”
Aku
pun segera berdiri dan menggunakan tongkat baseball yang ada di sebelah kasurku
untuk menutup jendela. Lalu ku bersihkan gigi putihku, meskipun gigiku tidak
kotor dan masih terlihat sangat putih.
“James..
ganti bajumu dan cepat turun, temani aku belanja kebutuhan kita”
Tanpa
pikir panjang aku melakukan apa yang kakakku suruh. Jaket hitam, masker, celana
jeans hitam kebiruan dan tidak terlupakan kacamata hitam besar untuk melindungi
mataku dari sinar UV pagi ini.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~**~*~
Lampu
hijau berganti lampu merah, akupun menginjak pedal rem dengan perlahan. Sembari
menunggu aku memperhatikan sekitarku. Mataku tertuju pada sosok yang aku pernah
liat sebelumnya. Vampire wanita itu berjalan tepat di depan kedai bubur. Aku
terus memperhatikannya hingga tidak sadar lampu merah telah berganti menjadi
hijau. Aku pun melajukan mobilku mengantar kakakku.
Di
supermarket, aku tidak bisa konsentrasi. Menabrak barang, memecahkan telur,
hingga menakutin seorang anak kecil yang tesesat. Aku terus berpikir tentang
wanita itu. Dress biru mudah yang terlihat pas di tubuhnya serta tas tangannya
yang bernuansa vintage dan tidak lupa
topi putihnya. Semuanya terlihat sempurna dipakainya. Aku tidak tau apa yang
kupikirkan sekarang, yang aku tahu, aku ingin menemuinya sekali lagi dan
bertanya hal-hal mengenai dirinya.
“apa
yang kau pikirkan? Tingkahmu aneh hari ini”
“ahh..
tidak.. tidak ada apa-apa”
“apa
kau jatuh cinta pada manusia lagi?”
Jatuh
cinta pada manusia adalah hal yang terlarang bagi bangsa vampire. Karena jika
aku mencintai manusia, aku hanya bisa menyakitinya. Hanya bisa meminum
darahnya, membuat aku membunuhnya secara perlahan.
“kau
bicara apasih? Jangan ngaco!”
“tapi..
tingkahmu aneh hari ini, tidak biasanya kau seceroboh ini”
“sudahlah,
jangan dipikirkan! Selesaikan belanjaanmu dan kita kembali kerumah”
“baiklahh..”
~*~*~*~*~*~*~*
Senja
hari ini, aku berjalan-jalan memperhatikan wanita-wanita cantik yang akan
kuminum darahnya malam nanti. Aku berjalan-jalan ditengah kota yang cukup
ramai. Untungnya tidak ada satu orangpun yang mencurigaiku karena aku selalu
berpindah-pindah tempat untuk mencari wanita.
Kuikuti
langkah seorang wanita yang telah aku perhatikan sejak tadi. Aku melakukannya
seperti biasa. Saat aku henndak menggigit lehernya wanita itu muncul dan
melemparku cukup jauh. Setidaknya wanita yang ingin kuminum darahnya tidak melihatku.
Wanita yang ada dibenakku belakangan ini, sekarang ada di hadapanku dan sedang
membekukku.
“apa
yang kau lakukan?!”
“menurutmu
apa?”
“haiishh..
jawablah yang benar, aku serius!!”
“tidak
benar jika kau terus menerus meminum darah manusia”
“APA?!
Aku kan vampire, dan semua vampire meminum darah!”
“tidak..
tidak semua vampire rakus akan darah sepertimu!”
“heii?!
Apa maksudmu?! Siapa kauu?”
“aku?
Aku Charis Sofia”
Aku
terdiam sejenak, berusaha mengingat-ingat nama yang aku dengar barusan.
Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Aku pun teringat dengan suatu
kejadian dimasa lalu. Masa dimana aku masih kecil. Ketika aku masih berada di
Kanada. Bermain ditengah daun maple yang berguguran. Dingin. Tapi aku tetap
merasa hangat karena ada seorang wanita yang menemaniku. Wanita yang sekarang
ada di hadapanku. Wanita yang kucari selama ini. Dialah cinta pertamaku.
Setelah
beberapa saat aku mengingat. Aku kembali menatap wajahnya. Menyentuh pipinya
dengan lembut. Tidak ada yang berubah darinya. Dari sikapnya, dari wajahnya,
hanya saja dia semakin dewasa. Aku bertanya-tanya kemana dia selama ini. Aku
hanya bisa memeluknya dengan erat untuk saat ini.
~*~*~*~*~*~*~*~**~*~
“heii
pemalas, cepat bangun!!” teriak Sofia di pagi buta membangunkan James
“hoamm..
jam berapa ini? Ini masih terlalu pagi, keluarlah!!” kataku sambil
merenggangkan otot-ototku
“ini
sudah pukul 06.00, cepat bangun! Ada hal yang harus kubicarakan”
“nanti
sajalah, aku masih ngantuk” bujukku sambil menggeliat diatas kasur seperti anak
kecil
“tidak
ada waktu lagi, cepat bangun!” paksanya sambil menarik selimut dan tanganku
“baiklah..
baiklah.. aku bangun” jawabku dengan wajah kecut dan setengah tertidur
Aku
turun bersama Sofia menemui kakakku di ruang tv. Entah hal sepenting apa yang
akan dibicarakan Sofia. Aku hanya bisa menurutinya untuk bangun sepagi ini.
“aku
akan kembali ke Kanada” Kata Sofia yang membuat aku dan kakakku terkejut
“bagaimana
bisa?! Kita baru saja bertemu” protesku
“tapi
aku harus kembali, ayahku membutuhkanku disana”
“apa
kau tidak berminat untuk menginap disini beberapa hari saja?” rayu Aliane
“aku
tidak bisa, kemarin malam, ayahku diserang oleh beberapa penjahat, aku harus
melindunginya”
“kalau
emang itu keputusanmu, aku tidak bisa berbuat apa-apa” kataku pasrah
“aku
akan sering-sering menghubungi kalian” jawabnya dengan senyum manisnya
Aku
mengantarnya menuju bandara. Selama perjalanan Sofia terus menerus memintaku
untuk tidak mengkhawatirkannya. Aku cukup sedih harus melepas kepergiannya,
tapi apa boleh buat, hanya ini yang bisa kulakukan. Setelah mengantarnya, aku
pulang kerumah. Aku menghabiskan waktuku di kamar seharian. Meskipun tidak
ngantuk, aku terus terbaring diatas kasur dan memikirkan semua percakapan aku
dan sofia sejak kemarin. Aku tersadar dan teingat akan kata-katanya “tidak semua vampire rakus akan darah
sepertimu”. Aku pun bertekad untuk tidak meminum darah manusia. Setiap
malam aku mencari darah rusa di tengah hutan. Meskipun tidak seenak darah
manusia, tapi aku ingin merubah kebiasaanku.
Suatu
malam saat aku sedang berada ditengah hutan, aku mendapatkan sesosok wanita
dibalik pepohonan. Aku penasaran dan mengejarnya. Wanita itu berhenti. Ditengah
cahaya bulan yang lolos dari pepohonan yang rindang, ditemani suara air sungai
yang mengalir lembut. Aku perlahan mendekatinya. Aku tersentak saat dia
membalikkan tubuhnya. Sofia. Pikiranku mendakak kosong.
“aku
kembali” katanya
Selesai~