WITH YOU
Sendiri. Disalah satu kursi
dikelas 12. Cahaya matahari masuk menusuk kulitku dengan lembut melewati kaca
tipis jendela kelas. Kelas yang penuh canda tawa tiba-tiba hening seketika. Aku
yang masih tertidur, segera menegakkan kepalaku. Mata sembab, rambut sedikit
berantakan, dan air liurku diatas meja.
“Perkenalkan teman baru kalian”
pembukaan yang dilakukan guru matematikaku.
“Namaku Kyuhyun, aku berasal
dari Gwangju. Aku pindah ke Hokkaido karena ayahku dipindah tugaskan. Salam
kenal!” salamnya sambil membungkuk badannya sempurna.
“Baik, kau duduk belakang sana”
perintah guru.
Hanya ada 2 bangku kosong
dikelas kami. Didepan barisan kedua dan di sebelahku, dibelakang. Guru menyuruh
murid baru itu untuk duduk disebelahku. Aku benci hal itu. sejak masuk sekolah
ini, tidak pernah ada yang duduk bersama denganku, apalagi sekarang guru
menyuruh pria itu duduk disebelahku. Bagiku itu adalah bencana besar. Orang
yang periang sepertinya hanya akan menggangguku.
“Salam kenal, boleh aku tau
siapa namamu?” tanyanya ramah
“Eh.. Namaku Yumi, Aikawa Yumi,
salam kenal juga” jawabku spontan. Aku sedikit terkejut melihatnya sudah duduk
disebelahku. Kami pun terdiam hingga pelajaran selesai. Aku yang biasa tertidur
di kelas pada jam istirahat, merasa terganggu dengan keberadaan Kyuhyun. Dia
memang tidak berisik tapi, banyak wanita yang menanya-nanyakan tentang dirinya.
Aku tahu dia memang tampan, tapi apa kerennya itu. Aku yang tidak bisa tidur
langsung pindah ke kantin, membeli sebotol susu hangat untuk menenangkan
perutku yang sedari tadi tidak berhenti bersuara.
“Kurasa aku harus mulai
membiasakan diri dengannya” hanya itulah yang terlintas dibenakku, tanpa
penolakan. Sebenarnya aku agak bingung, kenapa aku bisa berpikir menerimanya
begitu saja. Tapi sudahlah, mau gimana lagi, aku hanya bisa menerimanya disini.
~*~*~*~*~*~*~
Air dingin membangunkanku
dipagi hari yang dingin. Aku harap tidak terjadi hal-hal aneh hari ini. Roti
isi penghilang suara perutku, kumakan sambil berjalan menuju stasiun. Aku
melihat seorang pria yang sepertinya aku pernah liat sebelumnya. Kyuhyun? aku
yakin kalau itu Kyuhyun. aku berusaha menghindarinya. Tetapi saat aku
membalikkan badanku dan berniat untuk pergi dari tempat itu diam-diam, Kyuhyun
sudah lebih cepat melihatku yang berdiri tepat di belakangnya.
“Hai.. Kau tinggal dekat sini?”
“Hehehe.. Iya, bagaimana
dengamu?” dengan wajah tertangkap basah dan canggung, aku pun membalas
sapaannya dan berbicara sedikit
“Iya, aku tinggal di dekat
sini”
Tanpa kusadari, aku menarik
tangannya menjauh dari tempat ia berdiri sekarang. Tidak lama setelah aku
menarik tangannya, ada maling yang berlari dan menabrak semua yang dilewatinya.
“Ehmm.. Aku harus pergi ke
minimarket sebentar, kau berangkat duluan saja” aku mencari-cari alasan agar
tidak pergi ke sekolah dengannya. Aku benci merasakan rasa canggung.
“Mau aku temani?”
“Ah.. tidak, aku bisa pergi
sendiri” paksaku sambil mendorongnya masuk ke kereta.
Aku harap dia tidak sadar
dengan apa yang kulakukan barusan. Jika sampai ketahuan, sia-sia usahaku selama
ini. Tapi kenapa aku mau menolongnya ya. Aku bingung. Aku harus menjaga jarak
dengannya.
~*~*~*~*~*~*~
“Sore ini apa kau ada janji? Aku ingin
memintamu mengajarkanku pelajaran matematika barusan, aku tidak bisa mengerti
apa yang dikatakan guru matematika tadi.” Tanya Kyuhyun
“Tidak bisa, aku harus pergi”
“Pergi kemana?”
“Apa urusanmu?”
Dengan wajah cemberut dan
kecewa, Kyuhyun pergi meninggalkanku. Aku tidak merasa bersalah sama sekali,
karena aku menganggapnya hanya menggangguku saja.
~*~*~*~*~*~*~
Angin di taman seperti membelai
rambutku lembut. Langit oranye dan udara segar turut memanjakan mata dan
kulitku. Aku beristirahat sebentar di sebuah kursi putih ditaman dekat rumahku.
Aku lupa kalau aku harus menghindari Kyuhyun sore ini. Tiba-tiba ada seseorang
yang menepuk pundakku. Aku tersentak dan langsung memutar kepalaku yang tadinya
sudah berada di posisinya pas, yang menurutku membuatku sangat rileks.
“Ternyata kau pergi kesini?”
“Kau?.. Hehe” dengan tampang
kikuk aku membalas perkataannya. Sebenarnya aku tidak ingin belajar bersamanya,
karna aku sempat melihat masa depannya. Aku melihat dia bersama seorang wanita.
Aku orangnya. Aku tidak mau itu terjadi, jadi aku harus menjaga jarak
dengannya.
“Apa yang kau lakukan disini”
kata Kyuhyun sambil berjalan memutari kursi yang aku duduki untuk bisa duduk
disebelahku.
Aku yang melihat hal tersebut
pun langsung berdiri dan pamit pulang,”Aku harus pulang sekarang, maaf aku
tidak bisa lama-lama disini, sampai jumpa besok”
“Tung.. Tunggu sebentar..”
Aku dengan terburu-buru pergi
dari tempat itu, aku tau apa yang akan dia katakana. Aku tidak mau itu terjadi.
~*~*~*~*~*~*~
Keesokan harinya, dikelas.
“Kenapa kau di taman kemarin?
Bukankah kau bilang kau mau pergi?” tanya Kyuhyun penasaran
“Aa.. Aku hanya mencari udara
segar sebentar, dan sebenarnya aku juga tidak mengerti apa yang guru matematika
kemarin jelaskan.. Hehe “
“Kau berbohong.. Aku tau wajah
itu”
“Aa… Tidak. Yasudah kalau kau
tidak percaya padaku..” sambil berjalan menjauh darinya sebelum aku ketahuan
berbohong padanya.
Tanpa kusadari, Kyuhyun
mengikutiku ke kantin.
“Kenapa kau suka sekali duduk
sendiri disini? Kau suka minum susu coklat ya?”
“Bukan urusanmu” jawabku malas
“Aku anggap ya”
Aku merasa dia sedikit
menggangguku, aku pun pergi menggalkannya lagi. Tapi sebelum aku pergi, aku
menitipkan pesan kepadanya
“Saat kembali ke kelas, jangan
lewat depan toilet” pesanku singkat sambil terburu-buru meninggalkannya
Kyuhyun yang bingung, tidak
peduli dan meremehkan perkataan dariku. Ketika dia berjalan menuju kelas, dia
melihat ke arah toilet. Perkataanku terlintas di kelapanya, tetapi dia tetap
ingin membuktikan apakah perkataanku benar atau hanya mengada-ngada. Ketika
Kyuhyun melewati pintu depan toilet, tiba-tiba ada seekor kupu-kupu hitam besar
terbang menghampirinya. Kyuhyun langsung berteriak kencang seperti melihat
hantu yang keluar di siang bolong. Kyuhyun berlari secepat mungkin tanpa
mempedulikan teman-teman sekolah yang melihatnya konyol seperti itu. Aku yang
melihatnya tertawa terbahak. Tapi, kenapa aku memperhatikannya? Kenapa aku
selalu ingin melindunginya? Aku harus berhenti memikirikannya.
~*~*~*~*~*~*~
Cahaya bulan sudah menerangi
malam ini. Bulan purnama, aku suka melihat bulan purnama. Biasanya aku melihat
bulan purnama bersama adikku, tapi dia sedang sibuk belajar. Aku menjatuhkan
tubuhku keatas ranjang dengan sprei biru muda yang membuat diriku rileks. Tiba-tiba hpku bergetar
“Yumi, sabtu ini kau ada
janji?” sms dari Kyuhyun
Aku awalnya berniat untuk
menolak ajakannya, tapi kurasa aku harus menerimanya “Tidak”
“Bagus.. Kau mau pergi ke taman
bunga di pusat Kota Hokkaido?
“Baiklah.. Jam 9 di stasiun”
“Oke, sampai jumpa besok.
Oyasumi”
“Oyasumi” tidak ada alasan
untukku membalasnya, tapi jari jemariku menulis kalimat itu tanpa perintah
otakku. Aku tidak tau apa yang terjadi. Aku merasa senang dan kurasa jantungku
berdegup lebih kencang dari biasanya. Aku langsung berdiri dan membuka lemari.
Baju apa yang akan ku pakai besok. Seperti ada peperangan di otakku. Satu sisi
bertanya-tanya “Kenapa aku sesenang ini? Dia kan hanya Kyuhyun dan kenapa aku
menerima ajakannya?, sedangkan satu sisi lainnya berkata “Besok aku pakai baju
apa ya? Aku harus tampil berbeda dihadapannya besok. Apa aku harus pakai jeans
atau dress? Pakai topi atau kacamata ya? Aku bingung.
~*~*~*~*~*~*~
Aku yang telah tiba di stasiun,
tidak melihat batang hidung Kyuhyun dimana-mana. Awalnya aku sedikit kecewa,
hingga dia datang dari belakang seperti orang asing dan membawakanku coklat.
Aku sempat mengira dia orang jahat yang mau menculikku
“Kenapa ekspresimu begitu? Aku
hanya seorang Kyuhyun, bukan orang jahat yang ingin menculikmu nona” kata-kata
Kyuhyun menghiburku sekaligus menghinaku
“Heyy.. darimana saja kau? Aku
sudah menungumu disini sekita setengah jam”
“Ehmm.. Aku mancari ini
kemana-mana” kata Kyuhyun sambil mengeluarkan isi kantung celananya.
“Coklat? Gomawoyo..”
“Kau bisa bahasa Korea?” tanya
Kyuhyun dengan ekspresi lucunya
Aku yang tidak bisa menahan
tawa melihat ekspresinya langsung menepuk pundak Kyuhyun pelan. “Kata itu sudah
sangat familiar disini, apalagi aku adalah salah satu fans Super Junior”
“Kau suka Super Junior? Siapa
yang kau suka? Kakakku juga menyukai mereka”
“Aku suka Sungmin, dia imut dan
tampan,membayangkan wajahnya saja sudah membuatku senang.” Kataku sambil
memegang pipiku dan sepertinya tampak imut.
“Apa bagusnya Super Junior,
menurutku aku lebih tampan dari Sungmin yang kau bilang barusan” kata Kyuhyun
cemburu
“Apa kau bilang? Jangan pernah
menghina Sungmin di hadapanku”
Tidak mau memperpanjang
masalah, aku dan Kyuhyun memilih untuk menaiki kereta yang baru saja tiba. Kami
hanya diam di dalam kereta. Kami tidak dapat tempat duduk, aku berdiri tepat
dihadapannya. Karna canggung, aku membalikkan badanku membelakanginya. Tiba-tiba
saja kereja berguncang cukup kencang dan membuat tubuh kecilku hampir terjatuh.
Saat itu aku kira aku akan menjadi orang paling sial di Hokkaido hingga sebuah
tangan menangkapku dan menahanku agar tidak terjatuh. Tangan Kyuhyun yang
menopangku. Aku terdiam didalam pelukannya, aku hanya bisa memperhatikan wajah
putihnya. Wajah yang membuatku terpesona.
“Yumi.. Apa kau tidak apa-apa?
Kakimu bisa berdiri sendiri kan? Badanmu cukup berat bagiku, kaki dan tanganku
pegal jika harus menahanmu seperti ini terus.” Kelu Kyuhyun yang menghentikan
hayalanku
Aku langsung berdiri tegap dan
merasa sangat malu. Aku merasa menjadi orang bodoh saat ini. Tapi kenapa aku
tidak bisa melihat kejadian barusan? Kenapa tidak muncul di dalam otakku. Aku
rasa ni efek jatuh cinta seperti beberapa tahun lalu.
Setelah tiba di taman bunga,
aku langsung berjalan-jalan dengan Kyuhyun mengitari taman tersebut. Ketika
lelah kami sesekali beristirahat di bawah pohon sambil mengobrol santai. Aku
sangat menikmati hari ini. Tidak terasa hari sudah semakin sore. Aku dan
Kyuhyun memilih untuk makan di restoran dekat taman. Aku suka sekali restoran
ini, terlihat seperti sedang berada di Prancis. Suara saxophone disertai piano,
membuatku semakin nyaman untuk makan disini.
Tiba-tiba seorang pelayan datang
dan membawakan 2 gelas anggur untuk kami berdua, tentunya bukan anggur
beralkohol karna kami kesini bukan untuk mabuk hahaha.. Entah kenapa, aku tetap
tidak bisa melihat masa depanku. Aku sangat menikmati hari ini, aku sangat
senang. Ketika mencobai kue yang dibawa oleh pelayan barusan, aku terkejut, aku
baru kali ini merasakan kue blueberry seenak ini. Kyuhyun yang melihatku
terus-terusan tersenyum, ikut tersenyum senang.
Setelah selesai makan malam.
Aku dan Kyuhyun meemutuskan untuk kembali ke rumah dengan kereta terakhir hari
ini. Kyuhyun mengantarku sampai di depan rumah.
“Terima kasih untuk hari ini”
“Kau senang kan?” goda Kyuhyun
“Iya.. Sudah kau pulang sana,
hati-hati”
“Baiklah, kau langsung tidur
ya, Oyasumi”
“Oyasumi”
“Ehmm.. Yumi”
Aku yang awalnya sudah berjalan
masuk ke rumah, kembali membalikkan badanku setelah mendengar suara Kyuhyun.
“Aku suka padamu.. Aku ingin
kau jadi pacarku, kau mau?”
Aku hanya bisa terdiam,
lagi-lagi aku tidak melihat keadaan seperti ini di otakku.
“Kau tidak perlu menjawabnya
sekarang, aku akan menunggu hingga kau menjawabnya, kapanpun..”
Aku hanya bisa mengangguk tanda
bahwa aku mengerti. Aku langsung masuk kedalam rumah meninggalkannya di depan
pintu rumah.
Lelah. Aku hanya bisa berbaring
di kasur dengan tangan terlentang dan pikiran yang cukup kacau. Aku tertidur
dan bermimpi. Aku melihat aku dan Kyuhyun pergi bersenang-senang, bukan
kesenangan biasa, aku merasa nyaman, aman dan dia membuat bibirku kaku dengan
senyuman ini. Tidak hanya sehari tapi selamanya. Aku hanya bisa melihatnya,
tidak ada orang disekitar kita. Hanya aku dan dia. Di tepi pantai menikmati
suara air dan matahari tenggelam. Duduk dipelukannya sambil membicarakan
hal-hal tentang kami. Tanpa beban dan pikiran aneh lainnya. Tidak ada penolakan
di otakku. Aku hanya mau menghabiskan waktuku dengannya.
~*~*~*~*~*~*~
Pagi hari ketika Kyuhyun
terbangun, ia mendapatkan sebuah SMS untuk menelpon nomor tersebut. Awalnya
Kyuhyun bingung, nomor siapakah itu. Karena penasaran dia menelpon nomor itu.
Dengan wajah ngantuknya, dia menekan tombol hijau bertanda menelpon nomor yang
telah di pilihnya.
“Halo..”
“Halo..” dia mendengar suara
wanita yang sepertinya dia kenal, tapi Kyuhyun tidak tau tepatnya siapa yang
ada di balik suara ini
“Ini siapa ya? Apa ada
urusannya dengan saya?”
“Aku mau, aku mau kau menjadi pasanganku.
Yang ada saat aku senang maupun sedih. Aku mau kau menjadi seseorang yang
selalu membuatku tersenyum, melindungiku dan membuatku merasa nyaman. Aku mau
menjadi pacarmu Kyuhyun..” kata-kata Yumi membuat Kyuhyun terbelalak.
Dia tidak
menyangka Yumi melakukan hal ini untuknya. Kyuhyun yang tadinya setengah tidur,
langsung terduduk tegap dan tersenyum lebar
“Benarkah? Kau ini Aikawa Yumi
yang kukenal kan?
“Iya Kyuhyun yang lebih tampan
dari Sungmin” kataku Menyindirnya
“Emang kenyataan kan haha”
Hari-hariku kini tidak pernah
kosong. Kyuhyun selalu mengajakku keluar. Jalan-jalan sore, berkeliling di
taman, berbelanja di Mall, kami lakukan bersama. Bersama dengannya, dia yang
selalu membuat simpul indah di wajahku. Aku senang dia hadir di dalam hidupku.
Terima kasih Tuhan atas pemberianmu ini.
~Selesai~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar